Friday, December 26, 2008

Pengumuman CPNS Sibolga 2008

Pada tanggal 24 Desember pukul 16.30, Pengumuman CPNS 2008 yang lulus ditempelkan di Kantor BKD Kota Sibolga. Jika Anda ingin melihatnya juga dapat di download di CPNSSBG08.xls. Selamat bagi yang lulus. Bagi yang belum, sabar ya.....!

Friday, December 19, 2008

Tim Vocal Group SMKN 1 kembali Ukir Prestasi bidang Tarik Suara

Rabu, 17 Desember yang lalu SMK Negeri 1 Sibolga kembali mengukir prestasi bidang tarik suara. Tim Vocal group yang dibimbing Ibu Rismawan Sihombing dan Ibu Jojor Nurbaida Situmeang ini berhasil meraih Juara II pada lomba Vocal Group yang dilaksankan oleh Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Sibolga ini. Lomba di laksanakan di Aula Perkantoran Pemko Sibolga yang diikuti 4 peserta dari sepuluh pendaftar dari seluruh SLTA yang ada di Kota Sibolga. Mereka berhak atas tropy dan hadiah uang sebesar Rp 900.000,00. Kepala SMK Negeri 1 Sibolga Drs. Bresman Rajagukguk sangat bangga dengan prestasi siswa-siswi yang cukup menonjol dalam bidang seni. Semoga ke depan dapat lebih baik lagi.


Wednesday, December 3, 2008

SMK N 1 Sibolga Juara III pada Pesparawi LPPD Sibolga 2008


Sabtu, 29 Nopember 2008 dilaksanakan Festival Paduan Suara Gerejawi tingkat SLTA Kota Sibolga yang diikuti 11 SMA dan SMK se-Kota Sibolga, di Aula Katolik Jl. Dr. Brigjend Katamso Sibolga. Pada kesempatan tersebut, SMK Negeri 1 Sibolga tampil dengan no. undi 06. Acara ini diselenggarakan oleh Panitia Pesparawi LPPD Kota Sibolga yang dirangkaikan dengan berbagai kegiatan kerohanian di Kota Sibolga. Pada event kali ini SMK Negeri 1 Sibolga hanya berhasil sebagai juara ke-3, di mana juara pertama adalah SMA Sw. Katolik Sibolga dan Juara kedua adalah SMA Sw. HKBP Sibolga.

Hari Guru XV dan HUT PGRI ke-63 Meriah


Walau terlambat, pelaksanaan Hari Guru di SMK Negeri 1 Sibolga Jl. Dr. F.L. Tobing No. 33 Sibolga tetap meriah. Acara yang dilaksanakan oleh OSIS ini diawali dengan pembukaan dari protokol, sambutan dari ketua panitia Erwin Suhendra Tanjung dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua OSIS Taufik Al-Hidayah dan Sambutan mewakili seluruh siswa oleh Yusman Halawa. Acara dilanjutkan dengan kata sambutan mewakili guru yang disampaikan oleh
Drs. Liat Sinaga, Wakasek Bidang Kurikulum/Program. Selanjutnya sambutan dari Kepala SMK Negeri 1 Sibolga, Drs. Bresman Rajagukguk. Pada Hari Guru kali ini acara diisi dengan dance/tari, fashion show, duet, vocal solo dan v. group. Yang tidak kalah hebohnya ketika Bapak Every H. Hutabarat, S.Pd tampil didampingi sang 'calon' Ibu Juniar Aritonang, S.Pd. Seluruh siswa berteriak hingga bergemuruh, ketika Erwin menjumpai Ibu Juniar dan mendaulatnya mendampingi bapak Every di lapangan.
Pada acara ini, Kepala Sekolah memotong Kue Ulang Tahun yang disediakan oleh siswa, kemudian memberikan kepada Ibu Ristelina Munthe, Guru tertua di SMK Negeri 1 Sibolga Saat ini. Dan ini dia, acara yang ditunggu-tunggu! Akhirnya guru dan pegawai diserahkan 'kado istimewa' oleh siswa yang tentunya membuat orang tua sedikit keberatan, karena dianggap sebagian orang pemberian yang dipaksakan. Namun menurut kenyataan di lapangan, sebagian besar siswa ingin memberikan 'sesuatu' yang lebih berarti.
Dengan hari Guru dan HUT PGRI kali ini, diharapkan Guru semakin matang dan terus menerus mengupdate ilmu yang diperolehnya, dan menghilangkan image 'guru sentries' yang menganggap guru adalah segalanya. Pada zaman ini, guru adalah pembimbing dan fasilitator, bukan segalanya. Sekian, dari pengelola blog ini. strong>Drs. Liat Sinaga

Wednesday, November 26, 2008

Sertifikasi Guru 2008

Jika ingin melihat hasil penilasian Sertifikasi Guru Tahun 2008 silahkan klik di sini atau di sini

Monday, November 3, 2008

Pendidikan Bermutu di tengah Pentas Budaya Instan

Pendidikan Bermutu di tengah Pentas Budaya Instan
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Zaman sudah berubah. Semua orang maunya serba cepat. Jadinya, cenderung mengabaikan proses tapi ingin segera mendapat hasil. Apalagi di negara dengan etos kerja rendah seperti Indonesia. Akibatnya, budaya instan mulai masuk ke setiap kehidupan kita. Hidup di zaman modern seperti sekarang ini segala sesuatu dapat kita dapatkan dengan mudah, praktis dan cepat. Kemajuan teknologi telah memanjakan kita. Mau ngobrol dengan rekan atau saudara yang bermukim di belahan dunia lain, tinggal angkat telepon atau buka internet. Ingin belanja atau makan di restoran tapi malas keluar, tinggal pesan lewat telepon atau beli lewat situs. Mau transaksi —transfer uang, bayar listrik, kartu kredit, beli pulsa— tidak perlu susah-susah ke bank atau ATM. Semua bisa dilakukan lewat handphone. Bagi cewek-cewek yang ingin rambut panjang tidak perlu harus menunggu sampai berbulan-bulan. Cukup tunggu ½ jam saja dengan teknik hair extension, rambut bisa panjang sesuai keinginan. Maklum, orang makin sibuk. Malas direpotkan dengan hal-hal ribet. Maunya serba instan. Salahkah itu?, selama masih mengikuti hukum alam, serba instan itu sah-sah saja. “Hidup yang baik dan sukses adalah hidup yang sesuai dengan proses alam”. Sampai level tertentu teknologi bisa kita pakai untuk mempercepat hal-hal yang bisa dipercepat sesuai hukum alam. Kemajuan teknologi dan tuntutan zaman, memungkinkan kita mendapatkan sesuatu serba cepat. Tetapi tidak asal cepat. Kualitas harus tetap terjaga. “Padi 100 hari baru panen itu bagus”. Tapi ingat itu ada yang bisa dipercepat. Mestinya, hasilnya harus lebih baik. Jadi, cepat, baik dan bermutu harus berlangsung bersama. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Mendapatkan sesuatu dengan mudah membuat orang enggan bersusah payah. Tak mau melewati proses. Alias malas. Yang penting cepat !. Bermutu atau tidak, itu urusan nanti. Berorientasi hanya pada hasil. Proses tidak penting. Parahnya, “virus” itu sudah menyebar ke berbagai aspek kehidupan. Ingin sukses dengan cara instan. Jadilah, banyak orang korupsi, punya gelar palsu, beli skripsi, ijazah aspal, asal lulus, cepat kaya lewat penggandaan uang dan lain sebagainya. Kalau memang berat, membosankan dan ketinggalan zaman mengapa kita harus bermutu? Kalau ada cara cepat yang memberi hasil, mengapa tidak dicoba?. Lebih lanjut, sekarang ini sudah terjadi pergeseran nilai di masyarakat. Orang makin individualis dan cenderung melecehkan hak orang lain. Untuk mengejar kesuksesannya, orang tak ragu-ragu mengorbankan orang lain. Pendidikan Cenderung Dibisniskan. Munculnya berbagai cara yang mengarah pada pelanggaran etika akademik yang dilakukan perguruan tinggi kita untuk memenangkan persaingan, menunjukkan bahwa pendidikan kini cenderung dipakai sebagai ajang bisnis. Pola promosi yang memberikan kemudahan dan iming-iming hadiah merupakan suatu gambaran bahwa perguruan tinggi tersebut tidak ada inovasi dalam hal kualitas pendidikan. Kecenderungan tersebut akan menghancurkan dunia pendidikan, karena akhirnya masyarakat bukan kuliah untuk meningkatkan kualitas diri, melainkan hanya mengejar gelar untuk prestise. Kondisi pendidikan tinggi saat ini cukup memprihatinkan. Ada PTS yang mengabaikan proses pendidikan. Bahkan ada PTS yang hanya menjadi mesin pencetak uang, bukan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Hal Ini yang membuat persaingan menjadi semakin tidak sehat. Produk lulusan perguruan tinggi yang proses pendidikannya asal-asalan dan bahkan akal-akalan, juga cenderung menghalalkan segala cara untuk merekrut calon mahasiswa sebanyak-banyaknya, dengan promosi yang terkadang menjebak dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan. Apakah ini gambaran pendidikan berkualitas ?. Bahkan ada beberapa PTS di Jakarta yang memainkan range nilai untuk meluluskan mahasiswanya, karena mereka takut, ketika selesai ujian akhir (UTS/UAS) banyak mahasiswanya yang tidak lulus alias IP/IPK nasakom. Sehingga mereka lulus dengan angka pas-pasan yang sebenarnya mahasiswa tersebut tidak lulus. Dalam hal ini semua pihak harus melakukan introspeksi untuk bisa memberi pelayanan pendidikan yang berkualitas. Kopertis, harus bersikap tegas menindak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melanggar dan mensosialisasikan aturan yang tak boleh dilanggar oleh PTS. Pengelola perguruan tinggi juga harus menghentikan semua langkah yang melanggar aturan. Kunci pengawasan itu ada secara bertahap di tangan Ketua Program Studi, Direktur, Dekan, Rektor dan Ketua Yayasan. Tantangan Lulusan Sarjana di Era Informasi. Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru juga nyaris memenuhi halaman-halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi Perguruan Tinggi untuk menjaring calon mahasiswa sama "gencarnya" dengan peningkatan pengangguran lulusan. Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi apakah sebenarnya yang disyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan sarjana Perguruan Tinggi ini ? Jawaban yang diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi akademik. Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa besar spesialisasi mereka mengharapkan suatu program studi di Perguruan Tinggi. Kualifikasi seperti memiliki kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para pengelola Perguruan Tinggi daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari tenaga kerja tersebut adalah dalam hal kualifikasi lulusan Perguruan Tinggi yang mereka syaratkan. Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dalam prakteknya, kualifikasi yang dinyatakan sebagai "paling dicari" oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi kualifikasi yang "paling menentukan" diterima atau tidaknya seorang lulusan sarjana dalam suatu pekerjaan. Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung jawab, dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, paling dicari, dan paling menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan. Namun, meskipun sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK) sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan. Di sisi lain, reputasi institusi Pendidikan Tinggi yang antara lain diukur dengan status akreditasi program studi sama sekali tidak termasuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari, ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan sarjana oleh para pencari tenaga kerja. Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja "mengabaikan" bidang studi lulusan sarjana Dalam sebuah wawancara, seorang kepala HRD sebuah bank di Cirebon menegaskan, kesesuaian kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan diterima atau tidaknya seorang lulusan Perguruan Tinggi. Misalnya, posisi sebagai kasir bank menuntut kecepatan, kecekatan, dan ketepatan. Maka, lulusan sarnaja dengan kualitas ini punya peluang besar untuk diterima meskipun latar belakang bidang pendidikannya tidak sesuai. Kepala HRD itu mengatakan, "Saya pernah menerima Sarjana Pertanian dari Bogor sebagai kasir di bank kami dan menolak Sarjana Ekonomi manajemen dari Bandung yang IPK-nya sangat bagus." Kualifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia kerja tersebut penting diperhatikan oleh pengelola Perguruan Tinggi untuk mengatasi tidak nyambung-nya antara Perguruan Tinggi dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya, perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja dimaksudkan sebagai patokan proses pengolahan kompetensi dasar tersebut. Untuk itu semua, kerja sama Perguruan Tinggi dan dunia kerja adalah perlu.
___________Tata Sutabri S.Kom, MM -- Deputy Chairman of STMIK INTI INDONESIA, Pemerhati Dunia Pendidikan TI, Jl. Arjuna Utara No.35 – Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Telp. 5654969, e-mail : tata.sutabri@inti.ac.id .

Psikologi Pendidikan dan Guru

Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku individu dalam situasi khusus, diantaranya :
Psikologi Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat.
Psikologi Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek – aspek kepribadiannya.
Psikologi Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)
Psikologi Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
Psikologi Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia industri.
Psikologi Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan
Disamping jenis – jenis psikologi yang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis psikologi lainnya, bahkan sangat mungkin ke depannya akan semakin terus berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks.Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamnya telah memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :
Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat pendidikan.
Epistemologis; teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil – dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif.
Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.
Dengan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar. Kegiatan pendidikan, khususnya pada pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, Proses Belajar Mengajar, sistem evaluasi, dan layanan Bimbingan dan Konseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan yang di dalamnya tidak bisa dilepaskan dari psikologi.Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang di dalamnya melibatkan banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik, adminsitrator, masyarakat dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara efektif.Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya,–terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya–, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Di sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik”
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan - pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.

2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.
Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6, Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.



Kursus Gratis Melalui Internet

Lulus dari sekolah bukan berarti tidak perlu belajar lagi karena belajar sebenarnya merupakan suatu pekerjaan seumur hidup. Semakin banyak yang kita tahu / baca biasanya akan semakin terasa betapa bodohnya sebetulnya kita. Bagi yang ingin menambah pengetahuan atau memperdalam suatu keahlian , internet adalah salah satu tempat yang patut dilirik. Banyak sekali informasi yang dapat diperoleh di internet, baik dari situs yang memang menyajikan informasi mengenai hal tersebut, situs yang berisi jurnal , perpustakaan virtual, dll . Selain itu ternyata terdapat cukup banyak situs yang memberikan kursus gratis dengan beragam subyek, mulai dari yang berhubungan dengan internet dan komputer , misalnya membuat website, belajar windows NT, linux, dll sampai ke belajar membuat tulisan, automotive, bahasa, kerajinan tangan dll. Karena kursus - kursus tersebut gratis, kebanyakan dari mereka tidak memberikan ijasah atau sertifikat . karena tujuan dari diadakannya kursus teresebut adalah untuk memberikan ilmu bukan untuk memberikan sertifikat atau ijasah . Jadi bagi anda yang ingin memperoleh bukti bahwa anda sudah mengikuti atau menguasai suatu keahlian tertentu , tentu saja hal tersebut tidak dapat dipenuhi. Ada beberapa test dan kursus yang dapat dicoba bagi anda yang ingin mengikuti kuliah MBA , maupun ingin mengambil test TOEFL. Jika ingin mengikuti kuliah MBA ada persyaratan nilai GMAT ( Graduate Management Admission Test) yang harus dipenuhi , nah kursus untuk mempersiapkan diri anda mengikuti GMAT dapat diikuti di internet secara gratis. Coba buka website http://www.testtutor.com. Di situs tersebut selain GMAT anda juga dapat mengikuti kursus persiapan TOEFL . Tidak hanya kursus dan latihan saja yang dapat anda ikuti , melainkan anda juga dapat mencoba test gratis dan melihat berapa nilai yang dapat anda kumpulkan . Sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kursus, . biaya yang perlu anda keluarkan hanya biaya akses internet saja. Untuk dapat mengikuti kursus di situs ini anda harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Situs kursus gratis lain yang cukup bagus untuk dicoba adalah http://www.free-ed.net ( free education on the internet) . Pengelola situs ini menyatakan bahwa situs mereka bukan sebuah sekolah di cyberspace , sehingga mereka tidak memberikan diploma atau sertifikat bagi pengikut kursus di situs mereka. Dan kegunaan dari situs ini adalah untuk : - melakukan tinjauan kembali dari materi yang pernah diperoleh di sekolah - mempersiapkan diri untuk test ( baik test untuk sekolah atau test penerimaan pegawai) - memperluas kemampuan dan penegrtian akan sesuatu ( baik yang berhubungan dengan hobby, pekerjaan , dll) Banyak subyek yang disajikan disini, antara lain bisnis dan ekonomi, humanities (jurnalisme, modern language, dll) , fashion, computer science, medicine, dll. Jika anda memilih salah satu dari subyek tersebut maka akan disajikan beberapa alamat situs yang memberikan kursus mengenai subyek yang anda pilih. Jadi pada intinya situs ini hanya sebagai penyedia keterangan atau mengumpulkan daftar alamat situs-situs yang menyediakan kursus gratis di internet. Situs http://www.learn2.com menyatakan dirinya sebagai " situs pertama yang menjadi tujuan dari solusi e- learning " Di situs ini anda dapat menambah keahlian anda dalam berbagai subyek. Subyek yang disajikan juga sangat berragam, antara lain art & craft, sprot & recreation, writing and speech, dll. Penyajiannya sangat mudah dipahami karena disajikan secara jelas dan 'step by step'. Di sini anda dapat belajar bagaimana menggunakan PALM, bagaimana menanam bunga mawar yang indah , membuat dupa wangi, bahkan belajar menilai nilai suatu lukisan. Cukup beragam bukan ?? Ingin membuat suatu organisasi non profit atau profit ? Ternyata ada juga kursusnya untuk membuka atau memulai suatu organisasi non profit/profit, bagaimana memanagenya organisasi tersebut, staffing dan supervisi , dll. Coba saja buka http://www.managementhelp.org/fp_progs/org_dev.html untuk profit organisasi. Ingin kursus gratis lewat e-mail, coba buka http://www.successsolutions.com/freecourses.htm. Ada dapat mengikuti kursus gratis , dimana materi kursus akan dikirimkan lewat e-mail . Sebenarnya hal ini dapat menghemat biaya, karena materi kursus dapat anda peroleh hanya dengan membuka e-mail. Jika anda mempunyai koneksi internet di rumah, setelah e-mail anda ambil dan masuk ke dalam hard disk anda, maka koneksi internet dapat anda putuskan dan e-mail dapat dibaca secara off line. Bila anda mengambil e-mail lewat warnet, maka untuk menghemat koneksi isi e-mail dapat anda copy ke dalam word dan disimpan di dalam disket atau dapat juga di print. Subyek yang dapat anda ikuti antara lain adalah Newwriting master course ( kursus intensive selama 5 hari untuk menjadi seorang e-persuader yang efektif). Di http://virtual.net.uy/netfree.html, anda dapat mendaftar untuk menerima news letter yang berisi mengenai informasi kursus gratis yang ada di internet, jadi anda tidak perlu membuang waktu untuk melakukan surfing di web . Di situs ini juga terdapat daftar situs-situs yang menyediakan kursus gratis. Jika anda tertarik untuk belajar melukis, menggambar menggunakan cat minyak , melukis portret dll buka saja situs http://www.wetcanvas.com/artschool/index.htm. Disajikan cara -cara mulai dari tehnik yang paling dasar. Atau ingin menjadi pengusaha roti ? Coba saja buka homepage http://bakingmasters.com/index.html disitu anda dapat belajar mulai dari kue kering, roti , cakes, icing sampai pies baik untuk usaha rumahan atau jika anda ingin menjadi seorang bakery yang profesional . Subyek kursus gratis yang cukup banyak di internet adalah mengenai belajar bahasa. Coba saja buka http://www.word2word.com/course.html terdapat 84 bahasa yang ditawarkan disini, mulai dari bahasa yang umum Inggris, Belanda, Perancis, Arab, sampai ke bahasa yang mungkin baru pertama kali anda dengar namanya, misalnya gaelic, xhosa, mingo ( bahasa mana ya?? Yang ternyata setelah dibuka link nya adalah bahasa daerah di wetern Pennsylvanisa, Eastern Ohio dan West Virginia ) serta masih banyak bahasa lain yang namanya terdengar aneh bahkan agak eksotis. Sewaktu saya coba mengklik " Indonesian language " ternyata membuka suatu situs belajar bahasa Indonesia yang terdapat di sebuah universitas di Amerika. Di situs tersebut terdapat kamus bahasa Indonesia dan belajar bahasa Indonesia selama 7 hari . Website tersebut dibuat oleh tim Bahasa di pusat studi Asia Tenggara - Northern Illinois University Anda juga dapat mencoba kemampuan berbahasa asing anda , misalnya anda ingin mencoba kemampuan berbahasa Inggris, Itali dan Jerman , dan setelah di klik ternyata membuka situs http://goethe-verlag.com/tests/ , ada test kemampuan berbahasa Indoensia juga lho di situs ini . Jadi anda dapat melakukan test sendiri apakah kemampuan bahasa asing anda bagus , lumayan atau buruk banget. Jika ternyata masih dibawah standart tidak ada salahnya bila anda mengikuti kursus gratis yang disediakan di situs tersebut. Bagi yang mempunyai rencana untuk pergi ke luar negeri untuk sekedar jalan-jalan, perlu juga membuka situs belajar bahasa untuk pelancong . Di situs tersebut diberikan kalimat-kalimat yang biasa dipakai sehari-hari atau kalimat yang diperlukan untuk percakapan sehari-hari . Ada pilihan bahasa ibu anda ( yang ternyata pilihan bahasa Indonesia juga ada lho) dan bahasa asing yang hendak anda pelajari. Web site belajar bahasa yang cukup asyik untuk dibuka adalah www.elanguage.com. Coba saja klik menu virtual talk dan disitu anda dapat mencoba untuk melakukan percakapan ( tentu saja dibutuhkan perangkat tambahan di komputer anda , yaitu mike dan tentunya komputer anda harus support multi media) atau jika tidak ingin berbicara langsung dapat memilih jawaban dengan cara 'klik mouse ' Ada juga menu "vocabulary builder" yaitu untuk menambah perbendaharaan kosa kata anda. Yang menarik disini anda dapat belajar kata-kata baru dengan bantuan gambar , mendengar kata tersebut diucapkan dan mempergunakan kata-kata tersebut pada latihan yang disajikan. Caranya juga tidak sulit, anda harus memilih bahasa Ibu anda dan pilihan bahasa yang ingin dipelajari. Jangan khawatir karena bahasa Indonesia ada di dalam menu yang disajikan. Belajar bahasa Inggris lewat e-mail juga dapat diikuti lewat situs http://www.englishpractice.com Mereka akan mengirimkan pelajaran bahasa Inggris ke e-mail anda setiap minggu. Disini anda juga dapat melakukan test sendiri untuk mengetahui sampai di level mana penguasaan bahasa Inggris anda .Situs ini juga menyajikan chat room sehingga anda dapat mencari teman baru yang dapat diajak untuk berlatih bahasa Inggris anda. Ada juga kontes berlatih bahasa Inggris yang digelar setiap hari , dan bagi yang ingin menambah perbendaharaan kata-kata dapat mengikuti vocabulary club. Ternyata banyak sekali subyek atau topik yang dapat dipelajari di internet secara gratis, coba saja membuka situs-situs kursus gratis tersebut, barangkali ilmu yang anda peroleh dapat dipakai untuk meningkatkan keahlian / pengetahuan anda yang berguna bagi pekerjaan anda atau bahkan untuk mebuka suatu lapangan pekerjaan baru bagi anda sendiri.

Fobia Sekolah

Oleh Jacinta F. Rini
Aku nggak mau sekolah....pokoknya enggaaaaak !!! hari ini aku mau ikut Mama ke kantor aja..! Perutku sakit, Maaaa....aku nggak enak badan...jadi hari ini aku boleh nggak usah masuk sekolah, yaaaa..! Adek mau main di rumah saja, Ma....please.....Adek takut sama Bu Guru...soalnya Bu Guru galak sekali, Adek takut dimarahi sama Bu Guru.....boleh ya Ma....boleh ya..... Pokoknya aku nggak mau ke sekolah...aku nggak suka sekolah....aku mau di rumah ajaaaa !! Kalimat-kalimat diatas mungkin tidak asing di telinga kita ketika menghadapi anak yang tiba-tiba mogok sekolah. Beberapa alasan tersebut memang seringkali dikemukakan oleh anak-anak ketika mereka tidak ingin pergi ke sekolah. Tidak jarang orangtua hanya bisa terdiam dan termenung bahkan bingung ketika mendengar kata-kata tersebut diucapkan oleh anak tercintanya. Banyak orangtua yang bingung menghadapi perubahan sikap anaknya yang tiba-tiba mogok tidak mau sekolah dengan berbagai alasan, mulai dari sakit perut, sakit kepala, sakit kaki dan seribu alasan lainnya. Bagi orangtua yang anaknya masih kecil, pemogokkan ini tentu bikin pusing karena menimbulkan kebingungan apakah alasan tersebut benar atau hanya dibuat-buat. Orangtua menjadi bingung: memaksa anak untuk tetap berangkat sekolah takut nanti anaknya menjadi stress; atau kalau ternyata benar apa yang dikemukakan anak, lantas bagaimana harus bersikap? Sementara itu problem yang hampir sama dialami orangtua yang bingung menghadapi penolakan anaknya yang sudah waktunya bersekolah tapi masih saja belum mau masuk sekolah. Menghadapi kenyataan dan kondisi di atas, apa yang sebaiknya dilakukan orangtua agar kendali pendidikan dan pengasuhan anak tetap berada di pundak mereka sehingga tidak terjadi hal-hal negatif yang dapat merugikan perkembangan fisik dan mental anak di masa yang akan datang. Dalam artikel ini saya mencoba untuk mengulas apa yang dimaksud dengan fobia sekolah (mogok atau tidak mau ke sekolah), apa faktor penyebabnya dan bagaimana orangtua harus menyiasati kondisi ini. Apakah Fobia Sekolah? Fobia sekolah adalah bentuk kecemasan yang tinggi terhadap sekolah yang biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang tidak pernah muncul atau pun hilang ketika “masa keberangkatan” sudah lewat, atau hari Minggu / libur. Fobia sekolah dapat sewaktu-waktu dialami oleh setiap anak hingga usianya 14-15 tahun, saat dirinya mulai bersekolah di sekolah baru atau menghadapi lingkungan baru atau pun ketika ia menghadapai suatu pengalaman yang tidak menyenangkan di sekolahnya. Tingkatan dan Jenis Penolakan Terhadap Sekolah Para ahli menunjuk adanya beberapa tingkatan school refusal, mulai dari yang ringan hingga yang berat (fobia), yaitu : 1. Initial school refusal behavior adalah sikap menolak sekolah yang berlangsung dalam waktu yang sangat singkat (seketika/tiba-tiba) yang berakhir dengan sendirinya tanpa perlu penanganan. 2. Substantial school refusal behavior adalah sikap penolakan yang berlangsung selama minimal 2 minggu. 3. Acute school refusal behavior adalah sikap penolakan yang bisa berlangsung 2 minggu hingga 1 tahun, dan selama itu anak mengalami masalah setiap kali hendak berangkat sekolah 4. Chronic school refusal behavior adalah sikap penolakan yang berlangsung lebih dari setahun, bahkan selama anak tersebut bersekolah di tempat itu. Tanda-tanda Fobia Sekolah Ada beberapa tanda yang dapat dijadikan sebagai kriteria fobia sekolah atau pun school refusal, yaitu: Menolak untuk berangkat ke sekolah. Mau datang ke sekolah, tetapi tidak lama kemudian minta pulang Pergi ke sekolah dengan menangis, menempel terus dengan mama/papa atau pengasuhnya, atau menunjukkan “tantrum”-nya seperti menjerit-jerit di kelas, agresif terhadap anak lainnya (memukul, menggigit, dsb) atau pun menunjukkan sikap-sikap melawan/menentang gurunya. Menunjukkan ekspresi/raut wajah sedemikian rupa untuk meminta belas kasih guru agar diijinkan pulang – dan ini berlangsung selama periode tertentu. Tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Keluhan fisik yang sering dijadikan alasan seperti sakit perut, sakit kepala, pusing, mual, muntah-muntah, diare, gatal-gatal, gemetaran, keringatan, atau keluhan lainnya. Anak berharap dengan mengemukakan alasan sakit, maka ia diperbolehkan tinggal di rumah. Mengemukakan keluhan lain (di luar keluhan fisik) dengan tujuan tidak usah berangkat ke sekolah. Waktu Berlangsungnya Fobia Sekolah Berapa lama waktu berlangsungnya fobia sekolah amat tergantung pada penanganan yang dilakukan oleh orangtua. Makin lama anak dibiarkan tidak masuk sekolah (tidak mendapat penanganan apapun), makin lama problem itu akan selesai dan makin sering / intens keluhan yang dilontarkan anak. Namun, makin cepat ditangani, problem biasanya akan berangsur-angsur pulih dalam waktu sekitar 1 atau 2 minggu. Faktor Penyebab Ada beberapa penyebab yang membuat anak seringkali menjadi mogok sekolah. orangtua perlu bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menyikapi sikap pemogokan itu, agar dapat memberikan penanganan yang benar-benar tepat. Alangkah baiknya, jika orangtua mau bersikap terbuka dalam mempelajari dan mencari semua kemungkinan yang bisa terjadi. Konsultasi dengan guru di sekolah, sharing dengan sesama orangtua murid, diskusi dengan anak, konsultasi dengan konselor/psikolog, (kalau perlu) memeriksakan anak ke paramedis/dokter sesuai keluhan yang dikemukakannya, hingga introspeksi diri – adalah metode yang tepat untuk mendapatkan gambaran penyebab dari fobia sekolah anak. Berhati-hatilah untuk membuat diagnosa secara subyektif, didasarkan pada pendapat pribadi diri sendiri atau keluhan anak semata. Di bawah ini ada beberapa penyebab fobia sekolah dan school refusal : 1. Separation Anxiety Separation anxiety pada umumnya dialami anak-anak kecil usia balita (18 – 24 bulan). Kecemasan itu sebenarnya adalah fenomena yang normal. Anak yang lebih besar pun (preschooler, TK hingga awal SD) tidak luput dari separation anxiety. Bagi mereka, sekolah berarti pergi dari rumah untuk jangka waktu yang cukup lama. Mereka tidak hanya akan merasa rindu terhadap orangtua, rumah, atau pun mainannya – tapi mereka pun cemas menghadapi tantangan, pengalaman baru dan tekanan-tekanan yang dijumpai di luar rumah. Separation anxiety bisa saja dialami anak-anak yang berasal dari keluarga harmonis, hangat dan akrab yang amat dekat hubungannya dengan orangtua – singkat kata, tidak ada masalah dengan orangtua. Orangtua mereka adalah orangtua yang baik dan peduli pada anak, dan mempunyai kelekatan yang baik. Namun tetap saja anak cemas pada saat sekolah tiba. Tanpa orangtua pahami, anak-anak sering mencemaskan orangtuanya. Mereka takut kalau-kalau orangtua mereka diculik, atau diserang monster atau mengalami kecelakaan sementara mereka tidak berada di dekat orangtua. Ketakutan itu tidak dibuat-buat, namun merupakan fenomena yang biasa hinggap pada anak-anak usia batita dan balita. Oleh sebab itu, mereka tidak ingin berpisah dari orangtua dan malah lengket-nempel terus pada mama-papanya. Peningkatan kecemasan menimbulkan rasa tidak nyaman pada tubuh mereka, dan ini lah yang sering dikeluhkan (perut sakit, mual, pusing, dsb). Sejalan dengan perkembangan kognisi anak, ketakutan dan kecemasan yang bersifat irrasional itu akan memudar dengan sendirinya karena anak mulai bisa berpikir logis dan realistis. Separation anxiety bisa muncul kala anak selesai menjalani masa liburan panjang atau pun mengalami sakit serius hingga tidak bisa masuk sekolah dalam jangka waktu yang panjang. Selama di rumah atau liburan, kuantitas kedekatan dan interaksi antara orangtua dengan anak tentu saja lebih tinggi dari pada ketika masa sekolah. Situasi demikian, sudah tentu membuat anak nyaman dan aman. Pada waktu sekolah tiba, anak harus menghadapi ketidakpastian yang menimbulkan rasa cemas dan takut. Namun, dengan berjalannya waktu, anak yang memiliki rasa percaya diri, dapat perlahan-lahan beradaptasi dengan situasi sekolah. Peneliti berpendapat, anak yang mempunyai rasa percaya diri yang rendah, berpotensi menjadi anak yang anxiety prone-children (anak yang memiliki kecenderungan mudah cemas) dan cenderung mudah mengalami depresi. Banyak orangtua yang tidak sadar bahwa sikap dan pola asuh yang diterapkan pada anak ikut menyumbang terbentuknya dependency (ketergantungan), rasa kurang percaya diri dan kekhawatiran yang berlebihan. Contohnya, sikap orangtua yang overprotective terhadap anak hingga tidak menumbuhkan rasa percaya diri keberanian dan kemandirian. Anak tidak pernah diperbolehkan, dibiarkan atau didorong untuk berani mandiri. Orangtua takut kalau-kalau anaknya kelelahan, terluka, jatuh, tersesat, sakit, dan berbagai alasan lainnya. Anak selalu berada dalam proteksi, pelayanan dan pengawalan melekat dari orangtua. Akibatnya, anak akan tumbuh menjadi anak manja, selalu tergantung pada pelayanan dan bantuan orangtua, penakut, cengeng, dan tidak mampu memecahkan persoalannya sendiri. Banyak orangtua yang tanpa sadar membuat pola ketergantungan ini berlangsung terus-menerus agar mereka merasa selalu dibutuhkan (berarti, berguna) dan sekaligus menjadikan anak sebagai teman “abadi”. Padahal, dibalik ketergantungan sang anak terhadap orangtua, tersimpan kebutuhan dan ketergantungan orangtua pada “pengakuan” sang anak. Akibatnya, keduanya tidak dapat memisahkan diri saat anak harus mandiri dan sulit bertumbuh menjadi individu yang dewasa. 2. Pengalaman Negatif di Sekolah atau Lingkungan Mungkin saja anak menolak ke sekolah karena dirinya kesal, takut dan malu setelah mendapat cemoohan, ejekan atau pun di”ganggu” teman-temannya di sekolah. Atau anak merasa malu karena tidak cantik, tidak kaya, gendut, kurus, hitam, atau takut gagal dan mendapat nilai buruk di sekolah. Di samping itu, persepsi terhadap keberadaan guru yang galak, pilih kasih, atau “seram” membuat anak jadi takut dan cemas menghadapi guru dan mata pelajarannya. Atau, ada hal lain yang membuatnya cemas, seperti mobil jemputan yang tidak nyaman karena ngebut, perjalanan yang panjang dan melelahkan, takut pergi sendiri ke sekolah, takut sekolah setelah mendengar cerita seram di sekolah, takut menyeberang jalan, takut bertemu seseorang yang “menyeramkan” di perjalanan, takut diperas oleh kawanan anak nakal, atau takut melewati jalan yang sepi. Para ahli mengatakan, bahwa masalah-masalah tersebut sudah dapat menimbulkan stress dan kecemasan yang membuat anak menjadi moody, tegang, resah, dan mulai merengek tidak mau sekolah, ketika mulai mendekati waktu keberangkatan. Masalahnya, tidak semua anak bisa menceritakan ketakutannya itu karena mereka sendiri terkadang masih sulit memahami, mengekspresikan dan memformulasikan perasaannya. Belum lagi jika mereka takut dimarahi orangtua karena dianggap alasannya itu mengada-ada dan tidak masuk akal. Dengan sibuknya orangtua, sementara anak-anak lebih banyak diurus oleh baby sitter atau mbak, makin membuat anak sulit menyalurkan perasaannya; dan akhirnya yang tampak adalah mogok sekolah, agresif, pemurung, kehilangan nafsu makan, keluhan-keluhan fisik, dan tanda-tanda lain seperti yang telah disebutkan di atas 3. Problem Dalam Keluarga Penolakan terhadap sekolah bisa disebabkan oleh problem yang sedang dialami oleh orangtua atau pun keluarga secara keseluruhan. Misalnya, anak sering mendengar atau bahkan melihat pertengkaran yang terjadi antara papa-mamanya, tentu menimbulkan tekanan emosional yang mengganggu konsentrasi belajar. Anak merasa ikut bertanggung jawab atas kesedihan yang dialami orangtuanya, dan ingin melindungi, entah mamanya – atau papanya. Sakitnya salah seorang anggota keluarga, entah orangtua atau kakak/adik, juga dapat membuat anak enggan pergi ke sekolah. Anak takut jika terjadi sesuatu dengan keluarganya yang sakit ketika ia tidak ada di rumah. Penanganan Ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua dalam menangani masalah fobia sekolah atau pun school refusal. 1. Tetap menekankan pentingnya bersekolah Para ahli pendidikan dan psikolog berpendapat bahwa terapi terbaik untuk anak yang mengalami fobia sekolah adalah dengan mengharuskannya tetap bersekolah setiap hari (the best therapy for school phobia is to be in school every day). Karena rasa takut harus diatasi dengan cara menghadapinya secara langsung. Menurut para ahli tersebut, keharusan untuk mau tidak mau setiap hari masuk sekolah, malah menjadi obat yang paling cepat mengatasi masalah fobia sekolah, karena lambat laun keluhannya akan makin berkurang hari demi hari. Makin lama dia “diijinkan” tidak masuk sekolah, akan makin sulit mengembalikannya lagi ke sekolah, dan bahkan keluhannya akan makin intens dan meningkat. Selain itu, dengan mengijinkannya absen dari sekolah, anak akan makin ketinggalan pelajaran, serta makin sulit menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Kemungkinan besar anak akan coba-coba bernegosiasi dengan orangtua, untuk menguji ketegasan dan konsistensi orangtua. Jika ternyata pada suatu hari orangtua akhirnya “luluh”, maka keesokkan harinya anak akan mengulang pola yang sama. Tetaplah bersikap hangat, penuh pengertian, namun tegas dan bijaksana sambil menenangkan anak bahwa semua akan lebih baik setibanya dia di sekolah. 2. Berusahalah untuk tegas dan konsisten dalam bereaksi terhadap keluhan, rengekan, tantrum atau pun rajukan anak yang tidak mau sekolah. Entah karena pusing mendengar suara anak atau karena amat mengkhawatirkan kesehatan anak, orangtua seringkali meluluskan permintaan anak. Tindakan ini tentu tidak sepenuhnya benar. Jika ketika bangun pagi anak segar bugar dan bisa berlari-lari keliling rumah atau pun sarapan pagi dengan baik, namun pada saat mau berangkat sekolah, tiba-tiba mogok – maka sebaiknya orangtua tidak melayani sikap “negosiasi” anak dan langsung mengantarnya ke sekolah. Satu hal penting untuk diingat adalah hindari sikap menjanjikan hadiah jika anak mau berangkat ke sekolah, karena hal ini akan menjadi pola kebiasaan yang tidak baik (hanya mau sekolah jika diberi hadiah). Anak tidak akan mempunyai kesadaran sendiri kenapa dirinya harus sekolah dan terbiasa memanipulasi orangtua/lingkungannya. Anak jadi tahu bagaimana taktik atau strategi yang jitu dalam mengupayakan agar keinginannya terlaksana.Jika sampai terlambat, anak tetap harus berangkat ke sekolah – kalau perlu ditemani/ diantar orangtua. Demikian juga jika sesampai di sekolah anak minta pulang, maka orangtua harus tegas dan bekerja sama dengan pihak guru untuk menenangkan anak agar akhirnya anak merasa nyaman kembali. Jika anak menjerit, menangis, ngamuk, marah-marah atau bertingkah laku aneh-aneh lainnya, orangtua hendaknya sabar. Ajaklah anak ke tempat yang tenang dan bicaralah baik-baik hingga kecemasan dan ketakutannya berkurang/hilang; dan sesudah itu bawalah anak kembali ke kelasnya. Situasi ini dialami secara berbeda antara satu orang dengan yang lain, tergantung dari kemampuan orangtua menenangkan dan mendekatkan diri pada anak. Namun jika orangtua mengalami kesulitan dalam menghadapi sikap anaknya, mintalah bantuan pada guru atau sesama orangtua murid lainnya yang dikenal cukup dekat oleh anak. Terkadang, keberadaan mereka justru membuat anak lebih bisa mengendalikan diri. 3. Konsultasikan masalah kesehatan anak pada dokter Jika orangtua tidak yakin akan kesehatan anak, bawalah segera ke dokter untuk mendapatkan kepastian tentang ada/tidaknya problem kesehatan anak. orangtua tentu lebih peka terhadap keadaan anaknya setiap hari; perubahan sekecil apapun biasanya akan mudah dideteksi orangtua. Jadi, ketika anak mengeluhkan sesuatu pada tubuhnya (pusing, mual, dsb), orangtua dapat membawanya ke dokter yang buka praktek di pagi hari agar setelah itu anak tetap dapat kembali ke sekolah. Selain itu, dokter pun dapat membantu orangtua memberikan diagnosa, apakah keluhan anak merupakan pertanda dari adanya stress terhadap sekolah, atau kah karena penyakit lainnya yang perlu ditangani secara seksama 4. Bekerjasama dengan guru kelas atau asisten lain di sekolah Pada umumnya para guru sudah biasa menangani masalah fobia sekolah atau pun school refusal (terutama guru-guru preschool hingga TK). Hampir setiap musim sekolah tiba, ada saja murid yang mogok sekolah atau menangis terus tidak mau ditinggal orangtuanya atau bahkan minta pulang. Orangtua bisa minta bantuan pihak guru atau pun school assistant untuk menenangkan anak dengan cara-cara seperti membawanya ke perpustakaan, mengajak anak beristirahat sejenak di tempat yang tenang, atau pada anak yang lebih besar, guru dapat mendiskusikan masalah yang sedang memberati anak. Guru yang bijaksana, tentu bersedia memberikan perhatian ekstra terhadap anak yang mogok untuk mengembalikan kestabilan emosi sambil membantu anak mengatasi persoalan yang dihadapi – yang membuatnya cemas, gelisah dan takut. Selain itu, berdiskusi dengan guru untuk meneliti faktor penyebab di sekolah (misalnya diejek teman, dipukul, dsb) adalah langkah yang bermanfaat dalam upaya memahami situasi yang biasa dihadapi anak setiap hari. 5. Luangkan waktu untuk berdiskusi/berbicara dengan anak Luangkan waktu yang intensif dan tidak tergesa-gesa untuk dapat mendiskusikan apa yang membuat anak takut, cemas atau enggan pergi ke sekolah. Hindarkan sikap mendesak atau bahkan tidak mempercayai kata-kata anak. Cara ini hanya akan membuat anak makin tertutup pada orangtua hingga masalahnya tidak bisa terbuka dan tuntas. Orangtua perlu menyatakan kesediaan untuk mendampingi dan membantu anak mengatasi kecemasannya terhadap sesuatu, termasuk jika masalah bersumber dari dalam rumah tangga sendiri. Orangtua perlu introspeksi diri dan kalau perlu merubah sikap demi memperbaiki keadaan dalam rumah tangga. Orangtua pun dapat mengajarkan cara-cara atau strategi yang bisa anak gunakan dalam menghadapi situasi yang menakutkannya. Lebih baik membekali anak dengan strategi pemecahan masalah daripada mendorongnya untuk menghindari problem, karena anak akan makin tergantung pada orangtua, makin tidak percaya diri, makin penakut, dan tidak termotivasi untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. 6. Lepaskan anak secara bertahap Pengalaman pertama bersekolah tentu mendatangkan kecemasan bagi anak, terlebih karena ia harus berada di lingkungan baru yang masih asing baginya dan tidak dapat ia kendalikan sebagaimana di rumah. Tidak heran banyak anak menangis sampai menjerit-jerit ketika diantar mamanya ke sekolah. Pada kasus seperti ini, orangtua perlu memberikan kesempatan pada anak menyesuaikan diri dengan lingkungan baru-nya. Pada beberapa sekolah, orangtua/pengasuh diperbolehkan berada di dalam kelas hingga 1-2 minggu atau sampai batas waktu yang telah ditentukan pihak sekolah. Lepaskan anak secara bertahap, misalnya pada hari-hari pertama, orangtua berada di dalam kelas dan lama kelamaan bergeser sedikit-demi sedikit di luar kelas namun masih dalam jangkauan penglihatan anak. Jika anak sudah bisa merasa nyaman dengan lingkungan baru dan tampak “happy” dengan teman-temannya – maka sudah waktunya bagi orangtua untuk meninggalkannya di kelas dan sudah waktunya pula bagi orangtua untuk tidak lagi bersikap overprotective, demi menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan kemandirian. 7. Konsultasikan pada psikolog/konselor jika masalah terjadi berlarut-larut Jika anak tidak dapat mengatasi fobia sekolahnya hingga jangka waktu yang panjang, hal ini menandakan adanya problem psikologis yang perlu ditangani secara proporsional oleh ahlinya. Apalagi, jika fobia sekolah ini sampai mengakibatkan anak ketinggalan pelajaran, prestasinya menurun dan hambatan penyesuaian diri yang serius – maka secepat mungkin persoalan ini segera dituntaskan. Psikolog/konselor akan membantu menemukan pokok persoalan yang mendasari ketakutan, kecemasan anak, sekaligus menemukan elemen lain yang tidak terpikirkan oleh keluarga – namun justru timbul dari dalam keluarga sendiri (misalnya takut dapat nilai jelek karena takut dimarahi oleh papanya). Untuk itulah konselor/psikolog umumnya menghendaki keterlibatan secara aktif dari pihak orangtua dalam menangani masalah yang dihadapi anaknya. Jadi, orangtua pun harus belajar mengenali siapa dirinya dan menilai bagaimana perannya sebagai orangtua melalui masalah-masalah yang timbul dalam diri anak. Jadi, persoalan mogok sekolah seyogyanya bukanlah masalah yang serius (kecuali ada masalah kesehatan serius). Namun jika dibiarkan berlarut-larut dapat benar-benar menjadi masalah serius. Semoga berguna. (jp)Sumber Klik
Labels: ,


Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

Pada hari Senin, 3 Nopember 2008 di SD Negeri 081234 Sibolga diadakan pembukaan pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kegiatan Pelatihan ini akan dilaksanakan selama 4 hari s.d. tangal 6 Nopember 2008. Adapun peserta pelatihan adalah guru-guru SD, SLTP dan SLTA Kota Sibolga sebanyak 60 orang. Yaitu guru-guru yang telah golongan IV/a. Salah satu target dari kegiatan ini adalah: Guru mampu membuat karya tulis untuk dapat memperoleh angka kredit ke golongan IV/b. Hal ini dirasakan perlu karena memang pada kenyataannya saat ini guru mentok di IV/a karena persyaratan karya tulis minimal 12 angka kredit.
Tutor/widya swara dalam pelatihan ini sebanyak dua orang yang didatangkan dari LPMP Sumut, yaitu bapak Ngadimin dan Abror Sofyan.
Materi yang diberikan adalah Penelitian Metode Ilmiah, Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan peserta diwajibkan membuat Karya Tulis yang akan dikumpulkan pada akhir kegiatan.
Peserta dari SMK Negeri 1 Sibolga sebanyak 7 orang, yaitu : Drs. Liat Sinaga, Drs. Bastian Sitompul, Dra. T.O. Simanungkalit, Dra. Jusprida Simarmata, Meriaty Simanullang, S.Pd dan Nurmala, S.Pd Ekop.
Kegiatan ini dibuka oleh Drs. Jeriko Siahaan, Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Dinas Pendidikan Kota Sibolga dan dipandu oleh Drs. Kriston Hasugian.

Sunday, October 5, 2008

Istilah Dalam Blog

Seharusnya tulisan ini diposting pertama kali sebelum postingan lainnya. Sebelum membuat blog, seyogyanya kita mengetahui istilah atau bahasa yang lazim digunakan dalam dunia blog tersebut. Ada juga yang masih asing dengan beberapa istilah maka dari itu perkenankan Tips dan Trik Blog untuk memposting tentang hal tersebut minimal sebagai pengetahuan kita.
Istilah atau bahasa yang sering atau lazim digunakan dalam blog adalah seperti di bawah ini.
BLOG
Kependekan dari Weblog, sebuah website yang berisi materi berupa tulisan, link, atau photo yang dikirim oleh individu atau komunitas tertentu karena blog dibuat untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau komunitas tertentu.
TO BLOG
Adalah menjalankan atau mengirimkan materi atau isi blog.
BLOGGER
Seseorang atau komunitas yang menjalankan sebuah blog
BLOGOSPHERE
Kumpulan banyak blog, atau komunitas untuk melakukan kegiatan blogging.
BLOGROLL
Daftar eksternal link yang terdapat dalam sebuah blog, atau link yang menuju blog lainnya. Blogroll seringkali terdiri atas sejumlah “subkomunitas” blogger yang saling terikat dalam hubungan pertemanan.
BLOGWARE
Software yang digunakan untuk menjalankan sebuah blog.
CONTENT SYNDICATION
Pembuat atau administrator blog menjadikan sebagian atau semua isi blog agar otomatis terkirim ke website lainnya.
MOBLOG
Kepanjangan dari Mobile Blog, yaitu sebuah blog yang dapat diupdate dari jarak jauh oleh pemiliknya di mana pun berada dapat menggunakan ponsel atau PDA (Personal Digital Asssitant) via email.
PERMALINK
Merupakan kepanjangan dari PERMANENT LINK, yaitu alamat web setiap item yang dikirim dalam sebuah blog atau bisa dikatakan setiap posting adalah permalink.
PHOTOBLOG
Sebuah blog yang sebagian besar terdiri dari atas photo yang dikirimkan secara konstan dan teratur oleh pemiliknya.
PODCASTING
Merupakan kepanjangan dari IPOD dan BROADCASTING, yaitu pengiriman audio dan video ke dalam sebuah blog dan RSS feed untuk pemutar musik digital
POST
Item yang dikrimkan ke dalam sebuah blog yang dapat berupa pesan atau berita, link, atau photo, juga bisa item-item pendek termasuk link eksternal yang dapat dikomentari oleh pengunjung.
RSS (REALLY SIMPLE SYNDICATION)
Cara agar item terakhir dapat dikirimkan secara otomatis dalam website terutama untuk blog favorit. RSS akan memperingatkan pengguna bahwa blog favoritnya sudah diupdate. RSS memungkinkan pula adanya sindikasi konten yang memungkinkan website lain secara mudah dan otomatis mereproduksi semua atau sebagian konten yang ada.
RSS AGGREGAGTOR
Software atau layanan online yang memungkinkan seorang blogger untuk membaca RSS FEED. RSS AGGREGATOR digunakan untuk membaca dan menampilkan konten ketika sebuah blog telah diupdate.
RSS FEED
File yang terdiri atas kiriman terakhir sebuah blog. RSS FEED dibaca dengan menggunakan RSS AGGREGATOR atau reader dan ditampilkan sesaat setelah sebuah blog diupdate.
WEB DIARY
Sebuah blog adalah sebuah web diary itu sendiri
WIKI
Berasal dari bahasa HAWAI, “wikiwiki” yang berarti cepat. Dalam arti luas, berarti sebuah website yang dapat diupdate dengan mudah dan cepat oleh pengunjungnya. Kata wiki dapat pula diartikan sebagai alat yang digunakan untuk membuat wiki (mesin atau engine wiki). Wiki mempunyai beberapa kesamaan dengan blog namun keduanya berbeda.
Sumber : Buku Nge-Blog So What Gitu Loh karangan Kukuh Prakoso

Saturday, October 4, 2008

Buku Gratis

Pemerintah Republik Indonesia melalui Mendiknas memberikan buku gratis kepada siswa. Akan tetapi buku tersebut tidak diberikan dalam bentuk kertas. Anda dapat memperolehnya dari internet yaitu dengan cara klik di sini. Namun Anda harus terlebih dahulu mendaftar (sign up/register) agar menjadi member pada situs depdiknas tersbut. Setelah menjadi member barulah Anda dapat mendownload buku-bukut tersebut. Anda juga bisa mendapatkan buku tersebut pada DVD yang disertakan pada majalah komputer PC-Media No. 10/2008, tentunya dengan membeli majalahnya. Selamat menikmati.

Hasil Sertifikasi Guru 2008

Jika ingin melihat hasil penilasian Sertifikasi Guru Tahun 2008 silahkan klik di sini atau di sini

Thursday, October 2, 2008

Surat Edaran Ditjen PSMK

Berikut ini Surat Mendiknas c.q. Ditjen PSMK kepada Kadis Kab/Kota agar mempersiapkan rencana pengadaan bahan/peralatan untuk tahun 2009. Silahkan Download pada:File.zip

Sunday, August 17, 2008

Perayaan HUT RI ke-63 di SMK N 1 Sibolga

Pada hari Minggu, 17 Agustus 2008 di SMK Negeri 1 Sibolga diadakan upacara penaikan bendera dalam rangka HUT RI ke-63. Hampir seluruh guru dan pegawai serta siswa mengikuti upacara tersebut. Rangkaian acara dimulai dari persiapan, laporan, pengibaran bendera merah putih oleh kelompok 8 dan kelompok 17. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Drs. Bresman Rajaguguk selaku kepala SMK Negeri 1 Sibolga. Pada upacara tersebut, Rajagukguk membacakan Pidato Gubernur Sumatera Utara. Upacara yang dimulai pukul 07.30 Wib berjalan dengan hikmat. Pada pukul 08.15 upacara berakhir dengan doa penutupan dari siswa.
Setelah upacara selesai, guru, pegawai dan perwakilan siswa kembali mengikuti detik-detik proklamasi yang dilaksanakan di lapangan Simare-mare Sibolga yang dipimpin langsung oleh Walikota Sibolga Drs. Sahat P. Panggabean, M.M.
Dalam upacara pada SMK Negeri 1 Sibolga, Drs. Liat Sinaga bertindak sebagai photografer yang brtugas mengabadikan moment-moment penting di SMK Negeri 1 Sibolga.
Sekian.

Tuesday, July 1, 2008

Pendaftar Membludak


Sampai hari ke dua, Selasa 1 Juli 2008 jumlah pendaftar di SMK Negeri 1 Sibolga sudah mencapai 330 orang. Dari 36 orang yang akan diterima pada Prog. Keahlian Jaringan jumlah yang mendaftar sudah 98 orang. Sedangkan pada prog. keahlian Akuntansi, jumlah pendaftar sebanyak 107 orang. Sedangkan yang diterima hanya 80 orang. Untuk Prog. Keahlian Adm. Perkantoran jumlah pendaftar 125 orang, sedangkan yang diterima adalah 80 orang. Pendaftar yang relatif sedikit adalah prog. keahlian penjualan, di mana sampai hari kedua masih 21 orang. Bila dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun lalu, jumlah pendaftar jauh lebih banyak tahun ini. Nampaknya program pemerintah sudah mulai tersosialisasi dengan baik, di mana pemerintah mencanangkan pada tahun 2015, jumlah siswa SMK dibandingkan dengan SMA adalah 70:30. Masyarakat juga sudah mengakui bahwa SMK adalah tempat yang tepat untuk menyekolahkan anaknya jika ingin memiliki ketrampilan.
Hal yang menurut penulis agak miris adalah adanya penambahan nilai 1 untuk setiap mata pelajaran UN yang diujikan pada SMP yang menjadi dasar penerimaan siswa baru pada SMP/SMA/SMK se kota Sibolga. Hal ini mengakibatkan siswa yang berasal dari luar Sibolga rasanya sulit masuk ke Sekolah-Sekolah Negeri yang ada di Kota Sibolga. Orang tua calon siswa yang berasal dari luar Kota Sibolga tidak jarang menyampaikan protes kepada panitia. Namun apa daya, panitia hanya menjalankan ketentuan dari Dinas Pendidikan Kota Sibolga. Namun disisi lain, program ini sangat membantu siswa dari Kota Sibolga yang ingin masuk ke sekolah-sekolah negeri di Kota Sibolga.
Para calon siswa yang ingin mendaftar ke SMK Negeri 1 Sibolga, waktu masih ada sampai tanggal 5 Juli 2008.

Tuesday, June 24, 2008

Penerimaan Siswa Baru T.P. 2008/2009

Penerimaan siswa baru akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sibolga mulai tanggal 30 Juni s.d. 5 Juli 2008. Adapun Program Keahlian dan formasi yang dibuka adalah sebagai berikut:
1. Akuntansi 80 Orang.
2. Adm. Perkantoran 80 Orang.
3. Penjualan 40 Orang.
4. Teknik Komputer Jaringan 36 Orang.
Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

I. PERSYARATAN UMUM

1. Memiliki STTB/Ijazah SMP/MTs atau Ijazah/STTB Paket B asli untuk T.P. 2007/2008 atau sebelumnya.
2. Memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) SMP/MTs atau Program Paket B asli.
3. Umur setinggi-tingginya 21 (dua puluh satu) tahun pada awal Tahun Pelajaran 2008/2009
4. Tidak memiliki kelainan fisik yang dapat menggangu Kegiatan Belajar Mengajar, Berbadan Sehat dan Tidak Buta Warna.
5. Belum menikah atau belum pernah menikah
6. Mengisi formulir yang disediakan sekolah
7. Mendaftar dengan membawa Asli STTB / Ijazah dan STL atau SKHU, dan tidak dapat diminta kembali sebelum hasil PSB diumumkan.
8. Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) dilaksanakan dengan sistem Rangking, dengan ketentuan Pembobotan sebagai berikut:
a. Matematika bobot 3

b. Bahasa Inggris bobot 3
c. Bahasa Indonesia bobot 1
d. IPA bobot 3

9. Calon Siswa Baru Lulusan sekolah dilingkungan pembinaan Dinas Pendidikan Kota Sibolga, jumlah pembobotan nilai 3 (tiga) Prog. Diklat di atas masih ditambah bobot 2 (dua), sedangkan dari luar Kota Sibolga tidak ada penambahan pembobotan.
10. Calon Siswa Baru yang asal sekolahnya dari luar Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah diwajibkan mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga (Rekomendasi) dengan membawa pengantar dari Dinas Pendidikan asal calon siswa.

II. PERSYARATAN PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dilaksanakan tanggal 30 Juni s.d 5 Juli 2008, dengan hari/jam kerja :
1.1 Hari Senin s.d Kamis, mulai pukul 08.00 s.d 14.30 WIB
1.2 Hari Jum’at dan Sabtu, mulai pukul 08.00 s.d 12.00 WIB
2. Tempat pendaftaran di Kantor SMK Negeri 1 Sibolga, Jln. Dr. Ferdinand L. Tobing No. 33 Sibolga, Telp. (0631) 21989.
3. Membawa STTB/Ijazah dan Surat Tanda Lulus (STL) atau SKHU Asli, serta Fotocopy STTB/Ijazah, dan STL atau SKHU yang disyahkan oleh Kepala Sekolah asal, rangkap 3 (tiga) lembar.
4. Membawa pasphoto hitam putih, ukuran 3 x 4 cm, sebanyak 3 (tiga) lembar dan ukuran 2x3 cm sebanyak 2 lembar.
5. Berbadan sehat, penampilan menarik, tidak memiliki kelainan fisik dan tidak buta warna, pemeriksaan kesehatan dilakukan di SMK Negeri 1 Sibolga.
6. Mengisi Formulir Pendaftaran yang disediakan oleh sekolah dengan benar dan lengkap, kemudian ditandatangani oleh Calon Siswa Baru dan Orang tua / Wali.
7. Bebas Uang Pendaftaran
8. Semua persyaratan No. 3 s.d 6 di atas, dimasukkan ke dalam satu stop map folio.

III. PENGUMUMAN DAN HASIL SELEKSI

Diinformasikan kemudian.

Tingkat Kelulusan SMKN 1 Sibolga 98,02%

Untuk T.P. 2007/2008, tingkat kelulusan Siswa SMK Negeri 1 Sibolga pada Ujian Akhir Nasional adalah 98,02%. Di mana dari 202 orang siswa peserta ujian lulus sebanyak 198 orang.
Pengumuman lulus/tidak lulus untuk tingkat SLTA di Kota Sibolga dilaksanakan secara serentak pada tanggal 14 Juni 2008 pukul 15.00. Pengumuman diambil langsung oleh orang tua/wali siswa dari pihak sekolah.

Saturday, May 3, 2008

Pelaksanaan UAS 5 s.d. 7 Mei 2008

Ujian Akhir Sekolah (Tertulis) yang merupakan bagian dari Ujian Nasional kewenangan sekolah, dilaksanakan pada tanggal 5 s.d. 7 Mei 2008 di SMK Negeri 1 Sibolga. Ujian mulai dilaksanakan pukul 07.30 Wib. Setiap mata diklat diujikan selama 120 menit. Adapun program diklat yang akan diujikan adalah:

1. Agama

2. KKPI

3. Ekonomi

4. PKN Sejarah

5. Penjaskes

6. Kewirausahaan

Pengawasan dilaksanakan oleh Guru pada SMK Negeri 1 Sibolga dengan jumlah pengawas 2 orang setiap ruangan. Jumlah ruang ujian adalah sebanyak 5 ruangan.

Ujian Akhir Sekolah juga merupakan penentu bagi kelulusan siswa, sehingga diharapkan agar siswa dengan sungguh-sungguh dalam mengikuti ujian ini. Semoga lulus.

Pelepasan Siswa Kelas III

Hari Sabtu tanggal 3 Mei 2008 telah dilaksanakan Acara Perpisahan dengan siswa Kelas III pada SMK Negeri 1 Sibolga. Acara ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melepas kelas III sekaligus mendoakan agar seluruh siswa kelas III dapat lulus pada Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah yang masih akan dilaksanakan pada tanggal 5 s.d 7 Mei 2008. Rangkaian acara yang dilaksanakan mulai dari Pembukaan Oleh Protokol, Kata-kata Perpisahan dari Ketua Osis, Kata Sambutan dari Pembina OSIS, Kata Sambutan dari yang mewakili Guru, Kata Sambutan dari yang mewakili Pegawai, Kata Sambutan dari Kepala Sekolah, Kata Sambutan dari yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga. Selanjutnya penyerahan cendra mata dari Kelas III kepada Guru dan Pegawai. Kemudian acara dilanjutkan dengan hiburan dari siswa maupun guru. Dalam kata sambutan pada umumnya mengharapkan agar seluruh siswa kelas III seluruhnya lulus dalam menempuh ujian, kemudian dapat melanjut ke Perguruan Tinggi atau memperoleh kerja. Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 Wib.

Pelaksanaan UN berjalan lancar


Di Kota Sibolga Ujian Nasional dilaksanakan secara serentak untuk seluruh tingkat SMA/MA/SMK pada tanggal 22 s.d. 24 April 2008. Di SMK Negeri 1 Sibolga juga telah dilaksanakan dengan baik. Seluruh pihak terkait melaksanakan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya. Kepala Sekolah selaku Ketua Penyelenggara memberikan pengarahan kepada seluruh pengawas sebelum Ujian dimulai. Pengawas menjalankan tugasnya di kelas sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kemudian ada juga Tim Pemantau Independen (TPI) yang bertugas mengamati pelaskanaan ujian nasional. Di mana beberapa unsur yang bertugas pada Ujian Nasional di SMK Negeri 1 Sibolga adalah: Kepala Sekolah Penyelenggara sekaligus Ketua Sub Rayon 01 SMK adalah Drs. Bresman Rajagukguk. Ketua Panitia UN Drs. Liat Sinaga, TPI Syafwan Koto, SE.

Pengawasan dilaksanakan dengan silang murni, di mana seluruh pengawas yang ada di SMK adalah guru-guru di SMK (TI) Negeri 1 Sibolga Tapteng dan SMK (TI) Negeri 2 Sibolga.

Ujian Nasional hari pertama (22/4 08) adalah Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika dan hari ketiga Bahasa Inggris. Setiap hari selesai ujian LJK langsung diantarkan ke Kantor Dinas Pendidikan yang diantarkan oleh Kepala Sekolah Penyelenggara dan didampingi oleh tim TPI.

Friday, April 25, 2008

UN Berjalan dengan tenang

Ujian Nasional telah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Untuk SMA dan SMK dilaksanakan pada tanggal 22 s.d. 24 April 2008. Di SMK Negeri 1 Sibolga suasana Ujian Nasional cukup tenang, di mana seluruh komponen menjalankan tugasnya dengan baik. Ketua Sub Rayonmenjemput Soal yang disimpan di Kantor Pos pada Pukul 6 pagi setiap harinya. Kemudian pukul 06.15 soal dibagi kepada Kepala Sekolah Penyelenggara di setiap Rayon yang dibawahinya.
Kepala SMK Negeri 1 Sibolga selaku Ketua Sub Rayon 01 SMK melaksanakan tugasnya dengan baik. Pukul 07.30 hari pertama Kepala Sekolah (Drs. Bresman Rajagukguk) dan Ketua Panitia UN SMK Negeri 1 Sibolga (Drs. Liat Sinaga) memberikan pengarahan kepada Pengawas di SMK Negeri 1 Sibolga dan SMK PGRI 4 Sibolga. 10 Menit kemudian pengawas masuk ke ruangan dan membagikan LJK kepada siswa. Para pengawas membantu mengarahkan siswa dalam pengisian LJK. Pukul 08.00 tepat, siswa mulai mengerjakan soal dan berakhir pukul 10.00 Wib.
Selama pelaksanaan ujian berlangsung suasana cukup tenang. Hanya saja para siswa terlihat sangat sibuk mengerjakan soal dan sedikit tegang (grogi kali) karena Ujian Nasional sangat menentukan kelulusan bagi siswa.
Hari kedua, tidak ada lagi pengarahan kepada pengawas. Namun langsung masuk ke ruangan pengawasan masing-masing. Sepanjang pengamatan penulis, dalam pengisian data masih ada siswa yang melakukan kesalahan. Misalnya kode ujian, tanggal lahir yang belum tepat. Namun pengawas dengan sabar mengarahkan para siswa untuk memperbaikiny. Hingga hari ketiga UN, tidak ada gangguan yang berarti, dan berjalan dengan baik.
Tim Pemantau Independen (TPI) juga menjalankan kegiatannya dengan baik, yaitu mengamati, mencatat dan terlihat berjalan-jalan di sekitar lokasi ujian. Tetapi tidak sampai masuk ke ruangan. Mereka bekerja sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (POS) yang telah diberikan oleh atasan mereka masing-masing.
Semoga para siswa yang mengikuti UN dapat lulus seluruhnya. Dan jika ada yang tidak lulus, hendaklah sebahagian kecil saja. Semoga. (Drs. Liat Sinaga)

Sunday, March 2, 2008

Penutupan Diklat Jardiknas di ICT Center Kota Sibolga

Pada hari Sabtu, 1 Maret 2008 mulai pukul 17.00 bertempat di ICT Center Kota Sibolga (SMK Negeri 1 Sibolga) dilaksanakan upacara penutupan Pelatihan Jardiknas yang dilaksanakan untuk 4 kelompok.
Adapun tertib acara yang dipandu oleh Ibu Nurmala, S.Pd. Ekop. dimulai dengan pembukaan dari Protokol, Laporan dari Ketua Panitia Drs. Liat Sinaga (Manajer ICT Center Kota Sibolga). Kesan dan pesan dari salah seorang peserta yang diwakili oleh Drs. Kriston Hasugian dari kelompok pengawas, kemudian kesan dan pesan dari Trainer (asessor) yaitu Afdal Syukri, A.Md. Kemudian penyerahan sertifikat kepada peserta tiga terbaik dari setiap kelompok. Berikut urutan peserta terbaik dari setiap kelompok:
Kelompok Guru:
Juara 1 : Juniar Aritonang, S.Pd dari SMK Negeri 1 Sibolga
Juara 2 : Dennyansyah dari SMP Negeri 2 Sibolga
Juara 3 : Bambang Gunawan Wijaya, S.Kom
Kelompok Tata Usaha:
Juara 1 : Idris Susanto Sidabutar, dari SMA Negeri 2 Sibolga
Juara 2 : Dede Sutanto Sihotang, dari SMP Negeri 1 Sibolga
Juara 3 : Alamsyah, dari SD Negeri 117 Kota Baringin
Kelompok Pustakawan :
Juara 1 : Dra. T.O. Simanungkalit dari SMK Negeri 1 Sibolga
Juara 2 : Arline Sihombing, S.Pd dari SMP Negeri 1 Sibolga
Juara 3 : Irma Yenny, S.Pd dari SMK Negeri 2 Sibolga
Kelompok Kepala Sekolah dan Pengawas:
Juara 1 : Abdi Hermanto dari SMA Sw. Triratna Sibolga
Juara 2 : Drs. Salman Tampubolon dari unsur Pengawas SMK
Juara 3 : Drs. Kriston Hasugian dari unsur Pengawas SMP/SMA
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga, Drs. Rustam Manalu. Dalam sambutannya Wakadis mengharapkan agar apa yang telah diperoleh pada pelatihan ini agar dikembangkan di sekolah masing-masing. Guru jaman sekarang jangan ada lagi yang Gagap Teknologi, tetapi dapat meningkatkan kemampuan pribadi dengan mempergunakan IT. Selanjutnya Wakadis secara resmi menutup acara pelatihan pada pukul 17.50 dan diakhiri dengan doa oleh Bapak Drs. Asdin Sihombing, Kepala SMP Negeri 3 Sibolga.
Setelah selesai upacara penutupan, para peserta menyelesaikan administrasi dan mengambil sertifikat masing-masing serta kaus yang disiapkan oleh panitia dengan menggunakan dana transport masing-masing peserta.

Tuesday, February 19, 2008

Pelatihan Jardiknas di SMK Negeri 1 Sibolga


Pelatihan Jardiknas di buka pada tanggal 12 Pebruari 2008 yang lalu, kira-kira pukul 14.30 BBWI.tepatnya di gedung ICT Center Kota Sibolga. Pembukaan pelatihan tersebut dihadiri oleh Bapak Ketua Panitia Pelatihan, Bapak L. Sinaga, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak R. Manalu, lalu Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sibolga, sebagai penaggung jawab ICT Center, Bapak B. Rajagukguk dan juga para kepala sekolah dan peserta pelatihan Jardiknas yang terdiri dari 20 orang guru dari berbagai tingkatan sekolah di Kota Sibolga. Walaupun sebenarnya Pelatihan ini akan dilaksanakan juga untuk para Tata Usaha, Kepala Sekolah dan Pustakawan, yang jadwalnya sudah diatur oleh panitia.

Pelatihan Jardiknas yang pesertanya para guru dilaksanakan mulai tanggal 12-22 Pebruari 2008. Seluruh peserta diwajibkan menyelesaikan 8 portofolio yang terdiri dari:

- E-mail
- Mailing-List
- Dokumen Makalah (Paper)
- Presentasi
- Digital Story Telling
- Web/Blog

Hari ini, tepatnya tanggal 19 Pebruari 2008 adalah hari ke tujuh dilaksnakannya pelatihan Jardiknas untuk para guru. Tugas yang dikerjakan hari ini adalah membuat blog sekolah..Diharapkan sampai selesai pelatihan Jardiknas ini para peserta tetap serius dalam mengikuti pelatihan dan sukses.
Aganis